I.
Pendahuluan
Kehadiran Yayasan Al Kayyis Banten dimaksudkan
untuk turut serta dalam pembangunan masyarakat melalui pembinaan moril-spirituil.
Sebagai Organisasi Sosial Kemasyarakatan, eksistensi dan keberhasilan
programnya sangat dipengaruhi oleh komunikasi dan kerjasama yang baik dengan
semua pihak.
Demikian pula dengan keberadaan Yayasan Al Kayyis Banten,
memerlukan dukungan segenap elemen, baik pemerintah,
swasta maupun masyarakat pada umumnya. Tentu saja
dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam aneka bantuan, kepedulian, kerjasama
program, penggalangan dana, ZIS ( zakat, infaq, shadaqah ), wakaf dan
lain sebagainya.
II.
Status Badan Hukum
Yayasan.
Yayasan Al Kayyis Berkedudukan dan berkantor di Kabupaten Lebak.
Berdiri pada Tahun 2011 dengan Akta Pendirian Yayasan Nomor 15 yang
dikeluarkan oleh Kantor Notaris dan PPAT Bp. John
Heri Azmi, S.H. di Kabupaten Lebak pada hari Jum’at tanggal 08 Juli 2011 dan disahkan melalui SK. MENHUKHAM-RI Nomor : AHU-6941.AH.01.04.Tahun
2011.
III.
Kegiatan
Untuk pencapai maksud dan tujuan tersebut
diatas, maka Yayasan Al Kayyis Banten menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang
Sosial
a. Mendirikan
lembaga Formal dan Non Formal, antara Lain :
1. Membuka
dan mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai dengan
Perguruaan Tinggi yang disesuaikan dengan Program-program Pemerintah dan
Undang-undang Yang berlaku.
2. Menyelenggarakan
Beasiswa bagi pelajar dan Mahasiswa baik Yang tidak mampu/berprestasi;
3. Menyelenggarakan
Pendidikan Keterampilan.
b. Mendirikan
Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Wreda;
c. Mendirikan
Rumah sakit, Poliklinik,dan Laboratorium;
d. Peneletian
di bidang Ilmu Pengetahuan;
e. Studi
Banding.
2. Bidang
Keagamaan
a. Mendirikan
saran Ibadah
b. Menyelenggarakan
Pondok Pesantren dan Madrasah;
c. Menerima
dan menyalurkan amal zakat, Infaq, dan Shodaqoh;
d. Meningkatkan
pemahaman keagamaan;
e. Meningkatkan
Syiar keagamaan;
f. Studi
Banding keagamaan;
g. Menyelenggarakan
bimbingan Haji dan Umroh.
3. Bidang
Kemanusiaan
a. Memberi
bantuan kepada Korban Bencana Alam;
b. Memberikan
bantuan kepada pengungsi akibat perang;
c. Memberi
bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin dan gelandangan;
d. Mendirikan
dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka.
IV.
Visi, Misi Dan Tujuan Yayasan
1. Visi
“Membentuk masyarakat madani sesuai
konsep ahlussunnah wal jama’ah”
2. Misi
1. Mengoptimalkan potensi masyarakat untuk
terbentuknya masyarakat madani.
2. Membangun lembaga pendidikan islam dengan
konsep kemandirian.
3. Membangun pola ekonomi masyarakat mandiri.
4. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
dan swasta dalam dakwah islamiyah.
5. Menanamkan budaya hidup islami di lingkungan
masyarakat.
3. Tujuan
1.
Terbentuknya bi’ah islamiyah al mushagharah menuju masyarakat madani.
2.
Hadirnya lembaga pendidikan islam yang menanamkan kemandirian.
3.
Terwujudnya lembaga pembinaan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial
dan dakwah Islamiyah.
4.
Terwujudnya masyarakat islam yang berjiwa entepreneur.
5.
Terpenuhinya hajat anak-anak yatim, fakir dan miskin dalam pendidikan,
ekonomi dan religi.
V.
Sasaran Kegiatan
1. Seluruh elemen mayarakat NKRI khususnya di
Banten.
2. Masyarakat
Menengah dan masyarakat ekonomi lemah.
3. Anak-anak
yatim, piatu dan fakir miskin.
VI.
Target Tujuan
1. Tersosialisasinya dan tercapainya Visi dan Misi Yayasan Al Kayyis.
2. Membantu program Pemerintah Daerah dalam program pemberdayaan masyarakat.
3. Penggalian potensi dan pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai aspek.
4. Semakin meningkatnya ketaqwaan dan wawasan
kerukunan beragama dikalangan masyarakat.
5. Menumbuhkan rasa solidaritas kebersamaan
(toleransi) dikalangan masyarakat.
KEUTAMAAN BERDO’A
Allah Ta’ala berfirman :
وقال ربكم اعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين ( المؤمن : 60 )
“Dan robmu berfirman : Berdo’alah kepada-KU niscaya akan KU
perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang menyombongkan diri
dari menyembahku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” (
QS Al Mu’min : 60 )
Dan firman Allah yang lain :
وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعاني فايستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون ( البقرة :186 )
"Dan apabila hamba hamba KU bertanya kepadamu tentang Aku maka
jawablah,bahwasanya Aku adalah dekat Aku mengabulkan permohonan orang
orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku
agar mereka selalu berada dalam kebenaran." ( QS Al Baqoroh : 186 )
Nabi bersabda :
ألدعاء هو العبادة قال ربكم أدعوني أستجب لكم
Do’a adalah ibadah. Rob kalian telah berfirman : Berdo’ala
kepada-Ku niscaya Akan Ku perkenankan bagimu . ( Abu dawud 2/ 78, At
Tirmidzi 5/ 211, Ibnu Majah 2/ 1258 )
Nabi juga bersabda :
إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحيي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يرد هما صفرا .
"Sungguh, Rob kalian Maha pemalu dan pemurah.Ia malu kepada
hambaNya apabila ia mengangkat kedua tangannya kepadaNya, jika Ia
mengembalikan kedua tangannya itu dalam keadaan kosong ( tidak di
kabulkan Doanya )"
( HR Abu dawud 2/ 78, At Tirmidzi 5/ 557, Ibnu Majah 2/ 1271 Ibnu hajar mengomentari : sanadnya jayyid )
Nabi juga bersabda :
ما
من مسلم يدعوا الله بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها
إحدى ثلاث إما أن تعجل له دعوته وإما أن يدخرها له في الأخرة وإما أن يصرف
عنه من السوء مثلها قالوا إذا نكثر قال الله أكثر
"Tidaklah seorang muslim berdo’a kepada Allah dengan permintaan
yang di dalamnya tidak terdapat dosa atau permutusan silatr rohim
kecuali Allah pasti memberikan kepadanya, karena do’a itu sala satu dari
tiga Hal : Bisa jadi Allah segera mengabulkan do’anya itu, atau Dia
menyimpan do’a untuknya di akherat atau Dia menghindarkannya dari
keburukan yang sebanding dengan do’anya Para sahabat berkata : jika
demikian kami akan memperbanyak do’a. Beliau bersabda : Allah lebih
banyak lagi pemberiannya.( HR At Tirmidzi 5/ 566, dan 5/ 462, Ahmad 3/ 18 )
ADAB ADAB BERDO’A DAN SEBAB SEBAB DI KABULKANNYA DO’A
1. Keikhlasan kepada Allah
2. Memulai do’a dengan membaca hamdalah dan sholawat Nabi, juga mengakhirinya dengan itu.
عن
فضالة بن عبيد رضي الله عنه قال :سمع رسول الله صلى الله عليه وسملم رجلا
يدعو في صلاته لم يمجد الله تعالى ولم يصل على النبى فقال رسول الله :
((عجل هذا ثم دعاه فقال له أو لغيره : إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميدربه
سبحانه والثناء عليه ثم يصلى على النبى ثم يدعو بعد بما شاء (رواه الترميذى
حديث حسن صحيح )
Dari
fadholah bin ubaid:Rosululloh SAW mendengar seorang laki laki berdo’a
dalam sholatnyayang tidak memuji Allah Ta’ala dan tidak bersholawat atas
Rosul, maka Rosululloh SAW bersabda :
3. Sungguh sungguh dalam berdo’a dan yakin akan di kabulkan.
4. Banyak mengulang do’a dan tidak tergesa gesa untuk di kabulkan.
5. Kehadiran hati sewaktu berdo’a.
عن
أبى هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسملم : ((
ادعو الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله تعالى لا يستجيب دعاء من
قلب غافل لاه ( رواه الترميذى اسناده ضعيف )
“Dari Abi Huroiroh ra ia berkata : Rosululloh SAW bersabda :
berdo’alah kepada Allah dan kamu yakin do’amu akan di kabulkan , dan
ketahuilah bahwasanya Allah Ta’ala tidak mengabulkan do’a orang yang
hatinya lalai.( HR Tirmidzi sanadnya lemah )
6. Berdo’a baik dalam keadaan lapang maupun berat.
7. Hanya berdo’a kepada Allah semata mata.
8. Tidak berdo’a untuk kejelekan : keluarga, harta, anak dan diri sendiri.
9. Merendahkan suara dalam berdo’a, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu keras.
10.
Mengakui dosa dan beristighfar ( memintak ampunan ) kepada Allah.
Mengakui nikmat dan bersyukur kepada Allah terhadap nikmat-NYa.
11. Tidak perlu membuat kalimat bersajak di dalam berdo’a.
12. Rendah hati, khusyu’, di sertai perasaan berharap dan takut.
13. Mengembalikan apa saja yang di peroleh secara Dzalim, di iringi dengan taubat.
14. Berdo’a tiga kali.
عن ابن مسعود رضي الله عنه : ((أن رسول الله صلى الله عليه وسملم كان يعجبه أن يدعو ثلاثا ويستغفر ثلاثا ( رواه أبو داود )
“Dari ibnu mas’ud : bahwasanya Rosululloh suka berdo’a tiga kali dan beristighfar tiga kali.” ( HR Abu dawud )
15. Menghadap kiblat.
16. Mengangkat tangan ketika berdo’a.
عن عمر بن الخطاب رضي
الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسملم إذا رفع يديه في الدعاء
لم يحطهما حتى يمسح بهما وجهه. ( رواه الترميذى قال إنه حديث صحيح )
“Dari Umar bin Khotthob ra ia berkata : Rosululloh SAW jika
berdo’a mengangkat kedua tangannya dan tidak menurunkan kedua tangannya
sanpai beliau mengusapkannya kewajahnya.” ( HR Tirmidzi ia berkata :
Sesungguhnya ini adalah hadits yang shohih )
17. Berwudhu sebelum berdo’a, apabila bisa di lakukan dengan mudah.
18. Jangan sampai berlebih lebihan dalam berdo’a.
19. Hendaklah memulai berdo’a untuk diri sendiri, apabila hendak mendo’akan orang lain.
ربنا اغفرلي ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب ( إبراهيم : 41 )
“ Ya Allah Rob kami beri ampunlah aku dan kedua bapakku dan
sekalian orang orang mukmin pada hari terjadinya hisab “ ( QS Ibrohim :
41 )
رب اغفرلي ولوالدي ولمن دخل بيتي مؤمنا وللمؤمنين والمؤمنات ( نوح : 28 )
“ Ya Robku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang orang yang masuk
ke rumahku dengan beriman dan semua orang orang yang beriman laki laki
dan perempuan “ ( QS Nuh : 28 )
20.
Bertawasul kepada Allah dengan nama nama-Nya yang indah dan sifat
sifat-Nya Yang Maha Tinggi dengan amal sholih yang pernah di lakukan,
atau dengan perantaraan do’a orang sholih yang masih hidup dan berada di
hadapannya.
21. Hendaklah makanan dan pakaian orang yang berdo’a itu halal.
Tidak berdo’a, memintak sesuatu yang mengandung dosa atau permutusan hubungan silaturrohim
ما
من مسلم يدعوا الله بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها
إحدى ثلاث إما أن تعجل له دعوته وإما أن يدخرها له في الأخرة وإما أن يصرف
عنه من السوء مثلها قالوا إذا نكثر قال الله أكثر
"Tidaklah seorang muslim berdo’a kepada Allah dengan permintaan
yang di dalamnya tidak terdapat dosa atau permutusan silatr rohim
kecuali Allah pasti memberikan kepadanya, karena do’a itu sala satu dari
tiga Hal : Bisa jadi Allah segera mengabulkan do’anya itu, atau Dia
menyimpan do’a untuknya di akherat atau Dia menghindarkannya dari
keburukan yang sebanding dengan do’anya Para sahabat berkata : jika
demikian kami akan memperbanyak do’a. Beliau bersabda : Allah lebih
banyak lagi pemberiannya."(HR At Tirmidzi 5/ 566, dan 5/ 462, Ahmad 3/ 18 )
22. Hendaklah melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
23. menjauhkan diri dari seluruh perbuatan maksiat.
Akhirnya marilah kita bermuhasabah terhadap apa yang telah kita
kerjakan, betapa kerapnya do’a kita panjatkan kepada Allah, betapa
seringnya kita mendengarkan istighitsah kubro di gelar, namun mengapa
bangsa ini belum juga mentas dari multi krisis
yang menerpa ? Apakah hal ini di sebabkan akrabnya masyarakat kita
dengan barang barang yang haram maupun yang syubhat. Ataukah mereka
hanya berdo’a namun dalam waktu yang bersamaan menetang hukum hukum
Allah dan tidak mau tunduk dengan aturan aturan-Nya ?
Ya Allah kabulkanlah do’a kami, sesungguhnya Engkau Maha mengabulkan do’a.
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Dalam
eskpedisi jihad, suatu ketika Qutaibah bin Muslim mengumpulkan para
tokoh tokoh untuk konsolidasi, namun beliau kehilangan satu di antara
mereka yakni muhammad bin waasi’, beliau memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk mencari beliau. Ternyata di dapatkan bahwa beliau
sedang mengangkat tangannya untuk berdo’a.Hal itu di laporkan kepada
Qutaibah bin Muslim. Beliau berkata : Biarkanlah ia demi Allah Muahmmad
bin Waasi’ itu lebih aku sukai dari pada seribu bila pedang pilihan yang
di pegang oleh seribu orang jagoan.
Diriwayatkan
oleh muslim bahwa ada tiga orang yang terjebak di dalam gua dan
akhirnya hanya dapat selamat dengan do’a. kita pernah pula mendengar
bahwa imam Ahmad mendo’akan seorang ibu yang lumpuh. Seketika ibu
tersebut sembuh dari sakitnya. Kisah tentang betapa ampuhnya do’a
tersebut amat banyak kita dapatkan pada masa salaf. Bahkan sahabat Sa’ad
bin Abi waqosh tidak pernah tertolak do’anya.
- See more at: http://www.ansharuttauhid.com/read/publikasi/169/doa-adalah-senjata-utama/#sthash.HYAzE1D8.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar